BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kertas
adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang
berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis,
mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan
kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan,
kebersihan ataupun toilet.
Adanya
kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan
arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa
dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa
dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit
atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai
pada naskah-naskah nusantara beberapa abad lampau.
Industri
kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan
menghasilkan 178 juta ton of pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan
menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya
diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan
kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap
tahun.
Dalam
proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam jumlah yang
sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya karena
mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air dan merubah suhu
air.
Pulp
dibuat secara mekanis maupun kimia dengan memisahkan serat kayu atau selulosa
dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan campuran antara sodium
hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak berserat.
Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang putih.
Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur kertas dibuat menjadi kertas. Beberapa jenis pelapis juga digunakan dalam tahap penyelesaian.
Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur kertas dibuat menjadi kertas. Beberapa jenis pelapis juga digunakan dalam tahap penyelesaian.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas maka permasalahan pada makalah ini adalah :
a. Bagaimana
proses penyediaan bahan untuk pembuatan kertas?
b. Bagaimana
proses pulping?
c. Bagaimana
proses pembuatan kertas?
d. Bagaimana
proses pengolahan limbah dari industry kertas?
1.3.
Tujuan
dan Manfaat
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk
mengetahui proses penyediaan bahan untuk pembuatan kertas
b. Untuk
mengetahui proses pulping
c. Untuk
mengetahui proses pembuatan kertas
d. Untuk
mengetahui proses pengolahan limbah dari industry kertas
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Pengertian Kertas
Kertas dalam bahasa
Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda disebut papier. Kertas adalah
barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat
dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai sifat yang berbeda dari
bahan bakunya : tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat unutk memenuhi kebutuhan hidup
yang sangat beragam.
Kertas dikenal sebagai
media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang
dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan
untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.Adanya kertas merupakan revolusi baru
dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia.
Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah
lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti
dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar
yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad
lampau.
Ts'ai Lun
Penemu bahan kertas Ts'ai Lun besar kemungkinan
sebuah nama yang asing kedengaran di kuping pembaca. Menimbang betapa penting
penemuannya, amatlah mengherankan orang-orang Barat meremehkannya begitu saja.
Tidak sedikit ensiklopedia besar tak mencantumkan namanya barang sepatah pun.
Ini sungguh keterlaluan. Ditilik dari sudut arti penting kegunaan kertas amat
langkanya Ts'ai Lun disebut-sebut bisa menimbulkan sangkaan jangan-jangan Ts'ai
Lun sebuah figur tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau tidaknya.
Dia seorang pegawai negeri pada pengadilan
kerajaan yang di tahun 105 M mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti.
Catatan Cina tentang penemuan Ts'ai Lun ini (terdapat dalam penulisan sejarah
resmi dinasti Han) sepenuhnya terus terang dan dapat dipercaya, tanpa sedikit
pun ada bau-bau magi atau dongeng. Orang-orang Cina senantiasa menghubungkan
nama Ts'ai Lun dengan penemu kertas dan namanya tersohor di seluruh Cina.
2.2. Bahan-Bahan Pembuatan
Kertas
Jenis-Jenis Bahan Mentah
Bahan-bahan pembuatan
kertas terdiri dari tiga komponen yaitu bahan baku, bahan pembantu dan bahan
pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama pembuatan kertas. Bahan baku diubah
hingga menajdi barang baru yang mempunyai wujud dan sifat berlainan dari bahan
asalnya. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan utnuk memperlancar
pembuatan kertas. Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam
proses pembuata kertas agar memperoleh hasil yang baik tanpa bahan pelengkap
kertas yang dihasilkan banyak mengandung cacat dan tidak sempurna.
2.2.1.
Bahan Baku
Bahan baku kertas dari
tanaman yang banyak mengandung serat seperti : jerami padi, bamboo, tebu,
rumput-rumputan, jute, manila, rosella, murbai, kapas, lena dan jenis
tanaman-tanaman lainnya yang cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu
pun digunakan sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu keras
maupun lunak tanpa kecuali dapat dijadikan bahan baku kertas. Karena kayu
mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45 %) (JF Dumanauw, 1984).
Seperti yang kita ketahui selulosa adalah komponen utama pembuatan kertas.
2.2.1.1.Pemilihan Jenis Kayu
Jenis kayu yang banyak
digunakan dalam pembuatan kertas adalah:
Ø Kayu lunak (softwood), adalah kayu dari tumbuhan konifer contohnya
pohon pinus.
Ø Kayu keras (hard wood), adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkan
daunnya setiap tahun.
Kayu lunak yang
memiliki panjang dan kekasaran lebih besar digunakan untuk memberi kekuatan
pada kertas. Kayu keras lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan permukaan
kertas yang halus. Kayu keras juga lebih mudah diputihkan hingga warnanya lebih
terang karena memiliki lebih sedikit lignin. Kertas umumnya tersusun atas
campuran kayu keras dan kayu lunak untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak
yang diinginkan pembeli.
Kayu sebagai bahan
dasar dalam industri kertas mengandung beberapa komponen antara lain :
Ø Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang
yang merupakan komponen yang paling disukai dalam pembuatan kertas karena
panjang, kuat.
Ø Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang.
Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses
pulping.
Ø Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi
merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses
pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara
signifikan
Ø Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur
lain. Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah
toksik akut dalam efluen industri kertas.
2.2.1.2.Persiapan Kayu
Bahan baku yang
mengandung selulosa seperti kayu, bambu, serat kapas, bagas dan lain-lain
dipotong menjadi serpihan kecil. Kulit kayu dikelupas secara mekanis atau
hidraulis sebelum dicacah menjadi serpihan kayu, kemudian dicuci dan disaring
untuk menghilangkan debu yang melekat.
Efluen dari proses
persiapan kayu berasal dari air bilasan kayu yang mengandung partikel halus
batang kayu dan padatan terlarut. Proses ini juga menghasilkan limbah padat
berupa potongan kayu tidak layak pakai dan kulit kayu yang dapat digunakan
sebagai kayu bakar.
Namun, produk kertas
dari bahan nonkayu masih dibuat karena bahan jenis ini mempunyai keunggulan
yakni lebih kuat dibandingkan dengan selulosa kayu. Kertas jenis ini
dipergunakan sebagai kertas tulis, kertas penjilidan buku, kertas cetak biru,
uang kertas, dan bahan lain yang memerlukan kertas dengan ketahanan tinggi
(Encyclopaedia Britanica, 1970).
2.2.2.
Bahan Pembantu
Ada empat jenis yang
digunakan dalam pembuatan kertas. Yang pertama adalah air bersih dan selebihnya
adalah bahan-bahan kimia yang berbeda-beda peranannya. Tidak semua bahan-bahan
kimia ini dipergunakan sekaligu tetapi tergantung kepada jenis kertas yang
diproduksi (Monareh, 1982).
Bahan-bahan pembantu
tersebut sebagai berikut :
Ø Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan
dalam pembuatan kertas.
Ø Bahan pemutih, diperukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih
sebab bahan baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
ü Hidrogen Peroksid
ü Natrium Peroksid
ü Natrium Bisufat
ü Kalium Bisulfat
Ø Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak
dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah
:
Asam > Asam sulfat
Alkali > Sodium Hidroksid
Ø Bahan pewarna , diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas
berwarna.
2.2.3.
Bahan Pelengkap
Ada dua macam bahan
pelengkap yang dipergunakan di dalam industri kertas. Bahan-bahan tersebut
adalah :
Ø Bahan Pengisi, bahan untuk menutup lubang-lubnag halus pada
permukaan kertas. Sehingga diperoleh kertas yang rata dan halus. Diantara
bahan-bahan tersebut adalah :
ü Kaolin
ü Tanah Diatomea
ü Gips
ü Kapur Magnesit
Ø Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar
lebih kuat dan kokoh diantaranya :
ü Perekat arpus
ü Perekat hewani
ü Perekat tepung kanji
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1.
Proses
Pembuatan Kertas
Proses pembuatan kertas
melalui dua tahap pengolahan. Tahap pertama yaitu pengolahan barang setengah
jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu hingga menjadi bubur kayu
(pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi yakni proses pengolahan bubur
kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai. Kedua tahap tersebut diuraikan sebagai
berikut :
3.1.1.
Pembuatan Barang Setengah jadi (Pulp)
Pulping adalah proses
pembuburan. Dalam pulping ini digunakan alat yang disebut Pulper. Pulper yang
digunakan berbentuk bejana kerucut terbalik yang atasnya terbuka sebagian dan
mempunyai rotor. Pulper ini dinamakan hydra pulper.
Hydra Pulper mempunyai
rotor untuk mensirkulasikan bubur dan menguraikan serat, rotor pisau tersebut
digerakkan oleh motor dari arah bawah. Kapasitas pulper mencapai 22 ton.
Proses Pembuatan Pulp
a.
Proses Mekanik
Di sini pulp dibuat
dengan tidak memakai zat-zat kimia, cukup dengan mesin saja tanpa pereaksi-pereaksi
kimia. Pembuatan pulp secara mekanis ini memerlukan biaya yang sangat besar,
disebabkan disini tidak dipakai pereaksi-pereaksi kimia untuk menghancurkan
potongan-potongan kayu, yang akan dijadikan pulp atau kertas. Pada proses ini,
terjadi pemberian tekanan pada kayu sehingga menghasilkan panas yang berfungsi
untuk mengurangi gesekan antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah
dari lignin dengan sedikit kerusakan. Proses pembuatan pulp secara mekanik
sangat jarang digunakan.
b.
Proses Kimia
Pembuatan pulp secara
kimia biasanya menggunakan NaOH secara langsung maupun tidak langsung. Lignin
dilarutkan dari bagian lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit
kayu diambil dan batang kayunya dibuat keping-keping kayu kemudian dihancurkan
dalam tekanan pada temperatur yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara
kimia,yaitu:
1.
Proses Sulfat ( proses kraft )
2.
Proses Soda
3.
Proses Sulfit
Ø Proses Sulfat ( proses kraft )
Cara pembuatan:
Mula-mula kayu
dipotong-potong dengan mesin pemotong hingga ukuran kurang lebih 5cm,
potong-potongan ini kemudian diayak. Kayu yang halus dimasukkan kedalam tempat
penampung yang kemudian akan digester (dimasak). Setelah potongan-potongan kayu
tersebut di masukkan ke dalam digester, kemudian dimasukkan pula natrium
sulfida dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan uap dan di aduk dengan suatu alat
pengaduk yang terdapat dalam digester tersebut.
Digester ini dibuat
dari logam steel dan tekanan uapn110lb/in2. Pulp yang telah jadi dikeluarkan
dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan terpisah.
Liquor yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki penampung untuk direcovery.
Pulp yang sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter,
kemudian hasilnya diputihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah
agak putih. Selanjutnya diinetralkan dengan CaO atau NaOH, dicuci dan
dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.
Ø Proses Soda
Proses ini lebih
sederhana dari pada proses sulfat karena hanya memakai NaOH. Kayu yang digunakan
bisa dari berbagai macam jenis kayu. Bisa juga bahan baku seperti jerami,
lalang, serat nenas, tebu, dan lain-lain. Digester yang dipakai dibuat dari
steel, sama seperti proses sulfat. Waktu memasak 2-3 jam dengan memakai uap
(tekanan 118lb/in2 dan temperatur 3440F). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dari
digester melalui lubang dibawah digester.
Liquor yang dihasilkan
dimasukkan kedalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci
disaring dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya diputiihkan
dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya
dinetralkan dengan NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp
kering.
Ø Proses Sulfit
Mula-mula sulfur
dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur, kemudian dipanaskan dalam pemanas
yang berputar sambil dialiri udara untuk mengoksidasi. Dalam pemanasan ini
sulfur diuapkan dan selanjutnya dimasukkan dalam ruang pembakaran dengan
dialiri udara. Pengaliran udara ini dikontrol agar SO3 tidak terbentuk. SO2 terjadi
didinginkan dengan cepat dalam suatu pipa yang melingkar-lingkar yang
dikelilingi air. Proses selanjutnya adalah absorbsi gas oleh air dengan
menambahkan senyawa kalsium dan magnesium karbonat.
S + O2 SO2
2SO2 + H2O + CaCO3 Ca (
HSO3)2 + CO2
2SO2 + H2O + MgCO3 Mg (
HSO3)2 + CO2
Menara absorbsi dibuat
minimal 2 buah. Penguliran air dari atas ke bawah dengan spray berlawanan
dengan aliran SO2 yang dimasukkan ke menara absorbsi. Liquor yang keluar dari
menara berisi sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam reclain tank.
Akhirnya liquor dimasukkan dalam digester sebagai larutan kalsium dan magnesium
bi sulfit. Berdasarkan analisa kira-ira 4,5% total SO2 dan 3,5% SO2 bebas.
Digester ini diisi
penuh dengan potongan-potongan kayu halus dan asam pemasak dengan kapasitas
dari 1 ton sampai 35 ton serabut kayu dan 3000 sampai 51000 galon asam-asam.
Digester dipanaskan secara langsung dengan steam (uap) dengan tekanan 70-160
lb/in2 tergantung dari jenis kayu yang dipakai. Waktu yang diperlukan 10-11 jam
dengan suhu 1050-1550 C.
Setelah pemanasan dalam
digester selesai dan sudah masak, pulp dikeluarkan dan masuk dalam blowpit
dengan diberi air jernih. Dari blowpit ini pulp dimasukkan, diayak dan
seterusnya disaring dengan rotary drum filter untuk dipadatkan dengan jalan
membuang airnya dengan mesin ayakan 80. Kemudian pulp dimasukkan dalam tanki
pemutih dan diputihkan dengna klorin dengan penambahan cairan kapur sebagai
penetralnya. Selesai pemutihan pulp dimasukkan dalam mesin-chest dan
dikeringkan. Selanjutnya dibuat roll-roll pulp.
c.
Proses Semikimia
Pulp yang dibuat dengan
metode semikimia pertama kali ditemukan oleh Mitscherlich pada tahun 1984.
Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan yang maksimal yang setara
dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan yang paling baik.
Adapun tahap-tahap yang
dilakukan dalam proses ini adalah:
1.
Menggunakan larutan kimia untuk
menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan kimia yang biasa digunakan adalah
NaOH, Na2CO3, Na2SO4. Dalam proses ini, sebagian besar hemiselulosa harus sudah
tercerna.
2.
Menghancurkan bahan secara
mekanik, Salah satu proses terkenal pembuatan pulp secara semikimia adalah
proses Neutral Sulfite Semichemical (NSCC). Proses pencernaan kayu merupakan
proses yang memiliki arti yang sangat penting. Proses ini diatur sedemikian
rupa dengan kondisi terbaik mulai dari temperature, tekanan, dan larutan kimia.
Proses pulping ditambahkan pula bahan tambahan,
antara lain :
Ø Dyestuff berfugsi sebagai bahan kertas, zat ini dapat juga
dicampurkan pada proses pembentukan kertas paper machine.
Ø Fluorescent Agent disebut juga Optical Brigthening Agent (OBH) yang
dapat memberikan efek pemutihan.
3.1.2.
Cleaning
Cleaning adalah proses
pembersihan/pencucian bubur serat yang telah dihancurkan dalam pulper.
Pencucian pulp secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan
kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah limbah
organik yang terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. pulp yang kurang tercuci
membutuhkan dosis zat pemutih yang lebih besar.
Pencucian pulp
dilakukan mengikuti masing-masing proses untuk menghilangkan materi yang tidak
diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black liquor, debu, lignin, dan
pemutih dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian
diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang
digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut.
Alat – alat yang digunakan dalam proses cleaning adalah :
Alat – alat yang digunakan dalam proses cleaning adalah :
Ø Magnetic Separator, Magnetic yang bekerja secara magnetic, yaitu
memisahkan kotoran yang mengandung logam seperti kawat pengikat pulp, seng
serta partikel - partikel lainnya yang bersifat magnet.
Ø HCC (High Consistency Cleaner) bekerja secara sentrifugal, yaitu
memisahkan kotoran yang ukurannya hampir sama dengan serat berdasarkan berat
jenisnya.
3.1.3.
Refining
Refining adalah proses
penggilingan bubur serat lebih lanjut untuk menghasilkan bubur serat yang lebih
halus. Setelah itu bubur serat tersebut diolah kembali dengan cara dipotong dan
digiling dengan menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk disc plate.
3.1.4.
Oksigen Delignification
Penghilangan lignin
(delignifikasi) menggunakan oksigen diperlukan untuk menghilangkan sisa lignin
dari brownstock yang merupakan tahap prebleaching. Dengan mengurangi lignin
akan dihasilkan bubur kayu yang lebih putih. Oksigen dan larutan putih
ditambahkan ke dalam brownstock dalam reaktor pemanas. Senyawa lignin akan
lepas dan dihilangkan dengan pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification
akan mengurangi jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan
(bleaching).
3.1.5.
Bleaching
Bleaching dilakukan
dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa merusak selulosa.
Dalam industri kertas terdapat beberapa tahap dalam proses pemutihan.
Masing-masing tahapan
dijabarkan di bawah ini :
a.
Tahap klorinasi, menggunakan
Cl2 dalam media asam
b.
Extraksi Alkali, untuk
melarutkan hasil degradasi lignin yang terbentuk pada tahap sebelumnya dengan
larutan NaOH.
c.
Klorin dioksida, mereaksikan
ClO2 dengan pulp pada kondisi asam
d.
Oksigen, digunakan pada tekanan
tinggi dan suasana basa
e.
Hipoklorit, mereaksikan NaClO
dalam media basa
f.
Peroksida, reaksi dengan
hidrogen peroksida (H2O2) dalam kondisi basa
g.
Ozon, menggunakan ozon (O3)
dalam kondisi asam
h. Xylanase, Biobleaching dengan enzim murni mikroba dalam kondisi netral.
h. Xylanase, Biobleaching dengan enzim murni mikroba dalam kondisi netral.
Proses pemutihan bubur
kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang tujuan utamanya khusus untuk
membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif
tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.
3.1.6.
Mixing
Mixing adalah
pencampuran bahan atau bubur serat dan aditif. Bahan penunjang bubur kertas
yaitu, cationic starch. Penambahan aditif untuk mengikat ion – ion kertas agar
jaringan kertasnya kuat.
3.1.7.
Blending
Blending adalah proses
pengadukan campuran bubur serat yang akan dikirim ke proses pembentukan kertas.
Pada bagian ini kekentalan bubur serat dikontrol oleh alat yang dinamakan CRC
(Consistence Recording Controller).
3.1.8.
Paper Making
Pulp yang sudah
diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat kertas dimana akan dibentuk
lembaran pulp pada screen. Air dihilangkan dari lembaran dengan kombinasi
vakum, panas, dan tekanan yang diberikan di bagian penggulung (roller). Kertas
jadi dapat dibuat dengan berbagai jenis berat dan digulung menjadi gulungan
besar untuk diproses lebih lanjut.
Diagram
Alir Pembuatan Pulp dan Kertas
Ø Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan
cara mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk
pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan
Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut
Drum barker.
Ø Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder
berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci.
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip.
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip.
Ø Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip
yang bisa dipakai (ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang
standar disimpan ditempat penampungan. Dari tempat penampungan chip dibawa
dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam dimasak dengan beberapa
tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di
steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan
cooking liquor.
Ø Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci
dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi
dampak terhadap lingkungan.
Ø Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari
bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan
ini ada dua tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir
dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dari pulp.
Ø Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium
hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di cuci didalam
washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan
kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta
memutihkan pulp. Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleacing) dengan bahan
kimia di dalam proses bleacing untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar
ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke paper machine untuk diolah menjadi
kertas.
3.1.9.
Pembuatan Barang Jadi
Pada proses pembuatan
ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian dimasukkan ke dalam alat yang
disebut hollader yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan pengisi dan
bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan dicampur sampai homogen,
serat-serat selulosa saling berkaitan, pori-pori erat penuh tertutup bahan
pengisi dan seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini adonan
telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas. Kemudian adonan basah
dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan kasa tembaga (fine
mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus karena terus
berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk lembaran tanpa
putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas
(dandy roll) yang berfungs sebagai pemeras air. Lembaran yang telah dilewati
dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. Keluar dari mesin
fourdriner, kemudian lembaran kertas basah (web) masuk kedalam mesin press.
Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan mesin terdahulu tetapi lebih
banyak memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air sebanyak-banyaknya
keluar dari kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga
kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara
kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu
roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat
menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30
%). Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %.
Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke
konsumen.
3.2.
Jenis-Jenis Kertas
ü Kertas bungkus : untuk semen, kertas lilin
ü Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu muka
ü Kertas cetak : untuk buku cetak
ü Kertas tulis : HVS
ü Kertas Koran
ü Kertas karton
ü Kertas hard Board
3.3.
Sifat-Sifat Kertas
Tebal-tipisnya kertas
akan menentukan mudah sukarnya pengerjaan. Pada umumnya kertas dapat
diperlakukan sebagai berikut :
Ø Dapat dibakar dengan mudah
Ø Dapat menyerap air
Ø Dapat dilipat kesegala arah
Ø Dapat dipotong dengan gunting atau pisau
Ø Dapat dirobek
Ø Dapat direkat dengan lem
Ø Dapat ditoreh dengan benda runcing atau tumpul
Ø Dapat digulung dengan mistar
Ø Dapat diremas dengan tangan
Ø Dapat ditusuk denagn jarum atau benda lainnya yang runcing
Ø Dapat disambung dengan stapler
Ø Dapat dijepit dengan kertas
Ø Dapat dilubangi dengan alat khusus
3.4.
Teknik Pengerjaan Kertas
Ada beberapa teknik
dalam pengerjaan kertas yang dapat dikembangkan sehingga menghasilkan karya
–karya yang menarik. Beberapa teknik dasar dikombinasikan sehingga menghasilkan
benda yang lebih bervariasi. TEknik-teknik dasar tersebut sebagai berikut :
3.4.1.
Teknik Dasar Memotong (cutting)
Teknik ini memberikan
kesempatan untuk menemukan dan menyusun gambar dekoratif maupun benda hias baik
dalam pola simetri, pola asimetri maupun pola bebas. Untuk mencapai tujuan
tersebut harus melakukan beberapa cara yaitu :
Ø Menentukan bentuk dasar yang akan dikerjakan misalnya : persegi
panjang, persegi, segitiga, lingkaran, ellips, atau yang lainnya.
Ø Kemudian bentuk dasar terpilih (misal persegi) diletakkan di atas
kertas lain sebagai alas dengan warna yang berbeda. Agar kertas yang akan
dikerjakan terlihat jelas.
Bentuk terpilih
dipotong dan direnggangkan sehingga terlihat adanya pemisahan menjadi dua
bagian. Dengan cara demikian akan diperoleh hasil yang sangat beragam dalam
jumlah tak terbatas. Pemisahan dapat dilakukan dengan garis lurus atau garis
lengkung sehingga membentuk kreasi baik dalam pola simetri atau lainnya.
3.4.2.
Teknik Dasar Melipat (folding)
Teknik dasar ini
memberikan penemuan bentuk-bentuk dekoratif (origami). Benda bidang dan benda
tiga dimensional.
3.4.3.
Teknik Dasar Menoreh (scoring)
Teknik ini menghasilkan
gambar timbul (relief). Torehan-torehan yang dibuat pada gambar di atas kertas
menyebabkan adanya lipatan sehingga memunculkan gambar di atas kertas
menyebabkan adanya lipatan sehingga memunculkan gambar tersebut sebagai relief.
3.4.4.
Teknik Dasar Menyambung (bending)
Teknik ini memberikan
bentuk-bentuk geomatri, memperluas bidang atau memperpanjang kertas.
3.4.5.
Teknik Dasar Menggulung (curling)
Teknik ini memberi
peluang untuk memperoleh bidang lengkung yang tidak dapat dicapai dengan teknik
lain.
3.4.6.
Teknik Dasar Gabungan melipat dan memotong
3.4.7.
Teknik Dasar Gabungan melipat dan memotong
3.5.
Limbah Hasil Produksi
Kertas Dan Pengolaannya
3.5.1.
Limbah Hasil Produksi Kertas
Beberapa
limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kertas antara lain:
Ø Efluen limbah cair
ü Padatan tersuspensi yang terdiri
dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan sejenisnya
ü Senyawa organik koloid terlarut
serat hemisellulosa, gula, lignin, alkohol, terpentin, zat pengurai serat,
perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD tinggi.
ü Limbah cair berwarna pekat yang
berasal dari lignin dan pewarna kertas
ü Bahan anorganik terlarut seperti
NaOH, Na2SO4, klorin dan lain-lain
ü Limbah panas
ü Mikroorganisme seperti golongan
bakteri coliform
Ø Partikulat
ü Abu dari pembakaran kayu bakar dan
sumber energi lain
ü Partikulat zat kimia terutama yang
mengandung Na dan Ca
Ø Gas
ü Gas sulfur yang berbau busuk seperti
merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft
pulping dan proses pemulihan bahan kimia
ü Oksida sulfur dari pembakaran bahan
bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime Kiln
ü Uap yang akan membahayakan karena
mengganggu jarak pandangan
Ø Solid Wastes
ü Sludge dari pengolahan limbah primer
dan sekunder
ü Limbah padat seperti potongan kayu
dan limbah pabrik lainnya
Proses dan Bahan yang digunakan
serta jenis limbah yang dihasilkan :
Ø Chemical Pulping Asam/basa, lime,
asm sulfat, sodium hydroksida, sodium sulfide. Limbah asam basa.
Ø Bleaching Pemutih klorin, sulfat,
kloroform, pelarut Air limbah beracun, limbah sludge, dan limbah
asam/basa.
Ø Papermaking Pigmen Sludge pengolahan
limbah Sizing and Starching Wax, lem, resins sintesis, hidrokarbon Limbah
beracun termasuk air limbah dan sludge.
Ø Pelapisan dan Pewarnaan Tinta, cat,
pelarut, karet dan zat pewarna Sisa pelarut,tinta cat dan limbah beracun lain.
Ø Pembersihan Tetrakloroetilen,
Trikloroetilen, methilen klorida, trikloroethan, karbon tetraklorida Limbah
pelarut dan air bilasan beracun.
Penggunaan klorin sebagai pemutih menyebabkan air limbah tidak memungkinkan penggunaan kembali air yang telah digunakan karena tidak dapat dilakukan recovery air. Pada waktu pulp direaksikan dengan klorin atau klorin dioksida selama proses pemutihan, konsentrasi ion klorida dalam air limbah akan menjadi sangat korosif untuk di alirkan kembali ke sistem recovery untuk memisahkan limbah organik dari air dan dibakar untuk menghasilkan energi di dalam recovery boiler. Akibatnya limbah organik dalam efluen harus dialirkan seluruhnya ke sistem pengolahan limbah dan ke sungai. Air limbah dari proses pemutihan menghasilkan sifat mutagenisitas yang signifikan (Ames test positive) yang akan menurun secara linier dengan peningkatan substitusi CIO2 atau equivalent chlorine dalam proses bleaching. Kebanyakan bahan mutagen akan hilang jika pH air ditingkatkan menjadi 7-8, sehingga air limbah dari proses bleaching harus dinetralisasi sebelum pengolahan limbah atau dibuang ke badan air penerima agar mutagen dalam air tidak masuk ke lingkungan.
Penggunaan klorin sebagai pemutih menyebabkan air limbah tidak memungkinkan penggunaan kembali air yang telah digunakan karena tidak dapat dilakukan recovery air. Pada waktu pulp direaksikan dengan klorin atau klorin dioksida selama proses pemutihan, konsentrasi ion klorida dalam air limbah akan menjadi sangat korosif untuk di alirkan kembali ke sistem recovery untuk memisahkan limbah organik dari air dan dibakar untuk menghasilkan energi di dalam recovery boiler. Akibatnya limbah organik dalam efluen harus dialirkan seluruhnya ke sistem pengolahan limbah dan ke sungai. Air limbah dari proses pemutihan menghasilkan sifat mutagenisitas yang signifikan (Ames test positive) yang akan menurun secara linier dengan peningkatan substitusi CIO2 atau equivalent chlorine dalam proses bleaching. Kebanyakan bahan mutagen akan hilang jika pH air ditingkatkan menjadi 7-8, sehingga air limbah dari proses bleaching harus dinetralisasi sebelum pengolahan limbah atau dibuang ke badan air penerima agar mutagen dalam air tidak masuk ke lingkungan.
3.5.2.
Pengelolaan Limbah
3.5.2.1.Pengelolaan Limbah Cair
Limbah
yang dihasilkan dari proses produksi pulp dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
cair, padat, dan emisi udara. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi
diolah dengan menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Sistem
pengelolaan limbah cair berdasarkan unit operasinya dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
Ø Fisik
Pada
unit operasi ini, salah satu hal yang ditangani ialah proses screening
(penyaringan). Screening merupakan cara yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Screening dilakukan pada
sisa-sisa potongan kayu yang masih berukuran besar sehabis diolah pada proses
chipper. Setelah dilakukan penyaringan, umumnya kayu yang masih berukuran besar
akan dikembalikan lagi ke proses chipper, untuk diolah lagi dan mendapatkan
ukuran kayu yang dikehendaki.
Bahan
tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses
pengendapan. Pengendapan primer biasanya terjadi di bak pengendapan atau bak
penjernih. Bak pengendap yang hanya berfungsi atas dasar gaya berat, tidak
memberi keluwesan operasional. Karena itu memerlukan waktu tinggal sampai 24
jam. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan
mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap. Bak
penjernih bulat yang dirancang dengan baik dapat menghilangkan 80% zat padat
yang tersuspensi dan 50-995 BOD. Beberapa contoh Limbah atau proses-proses yang
menggunakan pengolahan unit ini ialah :
Hasil
pemasakan merupakan serat yang masih berwarna coklat dan mengandung sisa cairan
pemasak aktif. Serat ini masih mengandung mata kayu dan serat-serat yang tidak
dikehendaki (reject). Sisa cairan pemasak dalam serat dibersihkan dengan
mengguna- kan washer, sedangkan pemisahan kayu dan reject dipakai screen.
Larutan
hasil pencucian bubur pulp di brown stock washers dinamai weak black liquor
yang disaring sebelum dialirkan ke unit pemekatan.
Ø Kimia
Pengolahan
air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang sukar mengendap, senyawa fosfor, logam-logam berat, dan
zat organik beracun. Dinamakan secara kimia karena pada proses ini dibutuhkan
bahan kimia yang akan mengubah sifat bahan terlarut tersebut dari sangat
terlarut menjadi tidak terlarut atau dari ukuran sangat halus menjadi gumpalan
(flok) yang dapat diendapkan maupun dipisahkan dengan filtrasi.
Beberapa limbah-limbah atau proses-proses yang menggunakan pengolahan unit ini ialah :
Beberapa limbah-limbah atau proses-proses yang menggunakan pengolahan unit ini ialah :
Cairan
sisa dari hasil proses pemutihan yang menggunakan bahan kimia chlorine
dioksida, ekstraksi caustic soda, hidrogen peroksida. Dalam proses pemutihan,
setiap akhir satu langkah dilakukan pencucian untuk meningkatkan efektivitas
proses pemutihan. Sebelum bubur kertas yang diputihkan dialirkan ke unit
pengering, sisa klorin dioksida akan dinetralkan dengan injeksi larutan sulfur
dioksida.
Jika
pengambilan air dilakukan dari sungai, maka biasanya industri pulp seharusnya
memberikan bahan pengendap secukupnya dan sedikit larutan hypo untuk membunuh
bakteri dan jamur sebelum mengalami proses pengendapan di dalam settling basin
dan penyaringan sehingga dihasilkan air proses yang bersih dan bebas jamur.
Pemasakan
menggunakan bahan larutan kimia, seperti NaOH (sodium hidroksida) dan NaS
(sodium sulfida) yang berfungsi untuk memisahkan serat selulosa dari bahan
organik. Cairan yang dihasilkan dari proses pemasakan diolah dan menghasilkan
bahan kimia, dengan daur ulang. Pada proses daur ulang terjadi limbah cair.
Proses
pemutihan menggunakan zat-zat kimia, utamanya ClO2 dan cairan yang masih
tertinggal berubah menjadi limbah dengan kandungan berbagai bahan kimia berupa
organoklorin yang umumnya beracun.
Ø Biologi
Tujuan
utama dari pengolahan limbah cair secara biologi adalah menggumpalkan dan
menghilangkan/menguraikan padatan organik terlarut yang biodegradable dengan
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Pengolahan secara biologis mengurangi
kadar racun dan meningkatkan mutu estetika buangan (bau, warna, potensi yang
menggangu dan rasa air). Apabila terdapat lahan yang memadai, laguna fakultatif
dan laguna aerasi bisa digunakan. Laguna aerasi akan mengurangi 80% BOD buangan
pabrik dengan waktu tinggal 10 hari. Pabrik-pabrik di Amerika Utara sekarang
dilengkapi dengan laguna aerasi bahkan dengan waktu tinggal yang lebih panjang,
atau kadang-kadang dilengkapi dengan kolam aerasi pemolesan dan penjernihn
akhir untuk lebih mengurangi BOD dan TSS sampai di bawah 30mg/1. Prinsip dasar
pengolahan secara biologi sebetulnya mengadopsi proses pertumbuhan
mikroorganisme di alam, mikroorganisme yang tumbuh membutuhkan energi berupa
unsure karbon (C) dimana unsure karbon (C) tersebut dengan mudah diperoleh dari
senyawa organic dalam air limbah, sehingga senyawa organic tersebut terurai
menjadi CO2 dan H2O. Salah satu limbah yang menggunakan pengolahan unit ini
ialah hasil perasan sludge yang berasal dari primary clarifier yang berupa
larutan. Larutan ini didinginkan di 6 unit menara pendingin sebelum dialirkan
ke deep tank air activated sludge untuk mengurangi kandungan organik secara
biologi dengan memanfaatkan bakteri dan gas oksigen dari udara yang
diinjeksikan dan bantuan dari pupuk fosfor dan nitrogen.
Setelah
penjelasan mengenai tiga unit operasi Instalasi Pengelolaan Air Limbah diatas,
maka satu hal yang penting untuk diketahui ialah standar baku mutu limbah cair
yang telah ditetapkan pemerintah untuk pabrik pulp. Standar baku mutu limbah
cair yang telah ditetapkan pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri LH No 51
Tahun 1995 untuk pabrik pulp, yakni toleransi PH dikisaran 6,0-9,0, BOD5: 150
mg/l, COD: 350 mg/l, dan TSS 150 mg/l.
3.5.2.2.Pengelolaan Limbah Padat
Industri
bubur kertas umumnya menghasilkan limbah padat berupa batu dari kapur dan
mengandung soda. Ini harus dibuang di lingkungan aman dan nyaman. Limbah padat
itu harus dibuang ke tempat pembuangan akhir yang secure land fill (aman). Jika
tidak, peristiwa fatal seperti di Love Canal, Niagara Falls (AS), bisa
terulang. Daerah bekas land fill dekat Love Canal dijadikan tempat pembuangan
limbah sebuah pabrik (1940-1950). Setelah pabrik itu pindah lokasi, land fill
itu dijadikan permukiman bagi 500 keluarga. Beberapa waktu kemudian zat-zat
beracun keluar dari tanah land fill dan mengancam nyawa warga di sekitarnya.
Untuk menghindari jatuhnya korban, daerah itu dikosongkan. Pemerintah menghukum
perusahaan kimia tersebut dengan denda dan ganti rugi bagi warga yang jumlahnya
ratusan juta dollar AS. Peristiwa land fill di Love Canal itu mendorong Kongres
AS menerbitkan undang-undang super fund (1970- an) untuk melindungi penduduk
dari limbah industri.
Dua
jenis limbah padat lainnya, diolah dengan menggunakan Bark Boiler dan Lime
Klin. Bark Boiler digunakan untuk pembakaran kulit kayu. Sedangkan Lime Klin
digunakan untuk pengolahan lumpur kapur.
3.5.2.3.Pengelolaan Limbah Emisi Udara
Untuk
limbah berupa emisi udara yang dihasilkan dari proses produksi pulp, biasanya
pabrik pulp menggunakan alat-alat berupa blow gas treatment di unit pulping,
Electro Static Dust Precipitator pada Recovery Boiler, dan Wet Scrubber di
Recausticizing Unit. Beberapa limbah atau proses yang menghasilkan emisi udara
ini, beserta penanganannya ialah :
Kondensat
tercemar yang berasal dari proses digester dikumpulkan dan dialirkan ke unit
penanganan kondensat di evaporator plant.
Noncondensable gas (NCG) dibakar sebagian menjadi limbah di lime klin (tanur kapur).
Noncondensable gas (NCG) dibakar sebagian menjadi limbah di lime klin (tanur kapur).
Uap
tekanan tinggi yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik digunakan untuk
memutar turbin dan menghasilkan listrik dan steam tekanan menengah untuk
pemanasan dalam proses di seluruh unit operasi produksi.
Sisa bahan kimia menguap karena panas di unit pencucian. Uap diisap blower dan diarahkan ke sebuah menara penyerap yang berlangsung dua tahap. Di menara ini digunakan larutan sodium hidroksida dan diinjeksikan dengan sulfur dioksida (reduktor) untuk menetralkan sisa bahan kimia berupa klorin dioksida (oksidator) sehingga gas yang keluar bebas dari unsur gas klorin dioksida.
Sisa bahan kimia menguap karena panas di unit pencucian. Uap diisap blower dan diarahkan ke sebuah menara penyerap yang berlangsung dua tahap. Di menara ini digunakan larutan sodium hidroksida dan diinjeksikan dengan sulfur dioksida (reduktor) untuk menetralkan sisa bahan kimia berupa klorin dioksida (oksidator) sehingga gas yang keluar bebas dari unsur gas klorin dioksida.
Limbah
yang mengandung partikel solid dari cerobong boiler, baik dari multi fuel
boiler, recovery boiler, maupun lime kiln. Untuk tujuan ini, pabrik pulp harus
memiliki alat electrostatic precipitator. Sedangkan cerobong asap dari
dissolving tank recovery boiler dilengkapi dengan scrubber yang dialiri weak
wash dari recaust plant.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dalam
proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam jumlah yang
sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya karena
mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air dan merubah suhu
air.
Pulp
dibuat secara mekanis, kimia maupun semikimia dengan memisahkan serat kayu atau
selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan campuran antara
sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak
berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang putih.
Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain gas
klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen
peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur
kertas dibuat menjadi kertas.
Bahan Dasar
Selulosa
adalah bahan dasar yang terpenting dalam pembentukan pulp dan kertas. Selulosa
ini terdapat dalam kayu, kapas, serta nenas, jerami, lelang, bambu, dan
lain-lain.
Beberapa Proses Pembuatan Pulp
Ø Proses Mekanik
Ø Proses Kimia
ü Proses Sulfat ( proses kraft )
ü Proses Soda
ü Proses Sulfit
Ø Proses Semikimia
Proses Pembuatan Kertas
Ø Penyediaan bahan baku
ü Pemilihan jenis kayu
ü Persiapan kayu
Ø Pulping
Ø Cleaning
Ø Refining
Ø Oksigen delignification
Ø Bleaching
Ø Mixing
Ø Blending
Ø Paper making
4.2.
Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Obat pengering Luka Operasi
BalasHapusObat Sering Kencing
Obat Diabetes Akut
Obat infeksi saluran kencing
Obat menormalkan asam urat
Obat menormalkan asam urat
JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
BalasHapusASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( PULAU KASIRUTA )
BAHAN BACAN SUPER KRISTAL MALUKU UTARA.
Kondisi bahan ;.
- Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
- Bahan tua (galian lama).
- Kualitas super kristal- Sudah tembus.
- Bahan keras dan padat.
- Siap gosok poles.
- Daging utuh, tanpa kapur.
- Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
- Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga :
1 0ns ; Rp 750.000rb
5.ons Rp.2.500.000
1.kg Rp 3.750.000
5 kg Rp 10.000.000
10 Kg Rp 17.500.000
15,kg Rp.20,000,000,
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin,
untuk yg mau pesan hub ;
Hp.; 0812 4195 6724
pin : 27BD397E
adapun cara transakai,anda bisa datang langsung ke rumah kami. alamatnya di jl buana seli rt 016 rw 002,
desa/kel ;labuhan, kec ;bacan, kab ; halmahera selatan, prov ; maluku utara.
barang juga bisa kami kirim lewat jasa pengiriman tiki,jne,pos,muatan udara dan lewat kargo bandara.setelah barang
dikirim, kami akan berikan bukti resi pengirimannya.
INGAT..!!!!! HATI-HATI PENIPUAN DENGAN HARGA MURAH SALAH ORANG ANDA BISA TERTIPU.
ijin kopas
BalasHapusokee semoga bermanfaat
HapusMau tanya, Industri kertas termasuk dalam jenis industri apa ya ?
BalasHapusMenjual defoamer anti busa untuk industri asbes,kertasb, makanan dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA:081310849918
Terima kasih
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusHarga
Terjangkau
Spesial
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas kertas yang dibuat dari hutan industri pinus bisa dikategorikan sebagai ramah lingkungan. nama pabrik kardus di palembang. 170,000 paper cup 22oz 660ml dus hanya hody rp. Info lokasi pabrik di jateng lain: kertas jasmine adalah merupakan kertas terbaik dikalangan tukang cetak undangan. Bulan agustus tahun 1989 berdiri sebuah perusahaan distribusi kertas dalam bentuk ud dengan nama benua kertas. By coleman klocko august 06, 2021 post a comment Meski, api sempat menjalar ke luar pabrik yang berlokasi di kecamatan tarik, kabupaten sidoarjo, jawa timur, itu.
BalasHapusKayu daun lebar (kayu keras) yang biasa digunakan pada pembuatan kertas yaitu kayu pohon Akasia sedangkan kayu daun jarum (kayu lunak) yaitu kayu pohon Pinus. Kayu lunak yang memiliki panjang dan kekasaran lebih besar digunakan untuk memberi kekuatan pada kertas. Kayu keras lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan permukaan kertas yang halus. Kayu keras juga lebih mudah diputihkan hingga warnanya lebih terang karena memiliki lebih sedikit lignin. Kertas umumnya tersusun atas campuran kayu keras dan kayu lunak untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang diinginkan pembeli. Jasa Penulis Artikel Pabrik penerima limbah kardus
BalasHapusWalaupun oleh para ahli negara ini diperkirakan akan kehabisan cadangan minyak pada 74 tahun mendatang, namun negara ini nyatanya tetap memberlakukan harga murah untuk BBM di negara ini. Jasa Penulis Artikel SEO harga kardus bekas di pengepul harga kardus bekas pengepul kardus bekas terdekat
BalasHapusPencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses untuk menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black liquor, debu, lignin, dan pemutih dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut.
BalasHapusJasa Penulis Artikel SEO harga kardus bekas di pengepul harga kardus bekas pengepul kardus bekas terdekat
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %) Jasa Penulis Artikel SEO harga kardus bekas di pengepul harga kardus bekas pengepul kardus bekas terdekat
BalasHapus